Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diketahui memiliki latarbelakang militer.
AHY yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah memutuskan menjadi seorang tentara. Dia menempuh pendidikan militernya di Akademi Militer (Akmil) Indonesia pada 1997.
Pada 2000, AHY lulus sekolah militer dengan dua penghargaan, yaitu Adhi Makayasa (murid lulusan terbaik) dan Tri Sakti Wiratama (prestasi tertinggi dengan penilaian kolektif dari mental, fisik, dan kecerdasan intelektual).
AHY lalu melanjutkan pendidikan militernya di Pendidikan Dasar Infanteri TNI AD dan Kursus Combat Intel pada 2001 serta Pendidikan Operasi Lintas Udara (Airborne Operations Course) Army Infantry School pada 2002.
Setelah itu, dia ditempatkan sebagai Komandan Tim Khusus dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada 2002. Kemudian, dia menjabat sebagai Komandan Peleton Rifle Platoon, Batalyon Infanteri 305, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) pada 2002 hingga 2004 dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pasi-2/OPS Batalyon Infantri 305 pada 2004 hingga 2007.
Pada 8 Juli 2005, dia menikah dengan Annisa Larasati Pohan. Annisa merupakan seorang artis dan anak dari Aulia Pohan, seorang Deputi Gubernur Bank Indonesia tahun 1999. Dari pernikahan tersebut, Agus dan Annisa dikaruniai satu orang anak, yaitu Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Baca Juga
Kemudian, AHY dipindahtugaskan kembali ke Lebanon untuk ditugaskan menjadi perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A di perbatasan Lebanon dan Israel pada 2006. Penugasan tersebut merupakan misi perdamaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations.
Sepulang dari Lebanon, dia melanjutkan pendidikan magister ilmu strategi di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura pada 2006. Pada 2007, dia dipercaya menjadi Komandan Kompi dari Yonif Linud 305/ Brigif Linud 17/Divif 1/Kostrad hingga 2009.
Pada tahun yang sama, AHY juga menjabat sebagai instruktur untuk pasukan penjaga perdamaian Indonesia dalam kontingen Garuda XXIII-B and XXIII-C hingga 2008. Selain itu, dia dipercaya menjadi petugas operasi darat (ground operations officer) G-3 dalam program Exercise COBRA GOLD dari US PACOM di Thailand pada 2008.
Sambil bekerja, AHY kembali menyelesaikan pendidikan Master in Public Administration di John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada 2010. Setelahnya, dia berhasil menyelesaikan pendidikan militer di US Army Advanced Officer School, Fort Benning, Amerika Serikat pada 2011.
Karier militernya cukup cemerlang dan membuatnya diberikan amanah sebagai Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17, Komando Cadangan Strategis (Kostrad) selama 2011 hingga 2013. Selang beberapa lama, AHY diangkat menjadi dosen di Sekolah Manajemen Pertahanan (Program Magister), Universitas Pertahanan Indonesia hingga 2014.
Setahun kemudian, AHY menempuh pendidikan di George Herbert Walker School of Business and Technology, Webster University, Amerika Serikat. Pada waktu yang sama, dia menempuh kembali pendidikan militernya di US Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Amerika Serikat.
Sepulangnya dari Amerika Serikat, dia diberikan tugas sebagai Komandan Batalyon, Batalyon Infanteri Yonif Mekanis 203. Selama di batalyon tersebut, AHY memberikan pengamanan Ibu Kota selama 2015 hingga 2016.
Pada September 2016, AHY memutuskan mengundurkan diri dari militer dengan jabatan terakhir sebagai Mayor Infanteri. Pengunduran tersebut menjadi awal langkah AHY masuk dalam dunia politik dengan bergabung Partai Demokrat dan memutuskan masuk ke bursa pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.