Genjot Ekonomi, Menkeu Sri Mulyani Segera Cairkan Gaji ke 13 untuk ASN

Menkeu Sri Mulyani memastikan pencairan gaji ke-13 dan subsidi upah genjot konsumsi rumah tangga, dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,12% pada Q2/2025.
Konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025 di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pencairan gaji ke-13 hingga bantuan sosial segera dilakukan untuk membantu mengerek naik perekonomian nasional ke level 5,12% pada kuartal II/2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2025 tercatat cukup tinggi seiring dengan sejumlah stimulus yang diberikan pemerintah. Dia menyebut, beberapa contoh stimulus tersebut adalah pencairan gaji ke-13 untuk PNS dan para pensiunan serta pencairan subsidi upah.

"Pada kuartal II/2025 dilakukan pencairan gaji ke-13 yang nilainya cukup signifikan, lebih dari Rp37 triliun. Pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah yang langsung masuk ke dalam account masing-masing pekerja formal. Tentu ini langsung menciptakan multiplier melalui konsumsi rumah tangga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/8/2025). 

Dia menuturkan, stimulus stimulus yang diberikan dari APBN tersebut memberikan bantalan yang lebih baik, terutama untuk kelompok masyarakat menengah bawah. Selain itum APBN juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk menjaga daya beli melalui insentif diskon transportasi seperti tarif jalan tol, tiket pesawat, dan lainnya.

Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 tercatat sebesar 5,12% secara tahunan atau year on year (yoy). Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh. Edy Mahmud, memaparkan pada dasarnya dari sisi pengeluaran seluruh komponen masih tumbuh positif, kecuali konsumsi pemerintah yang kontraksi. 

“Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 54,25% dan tumbuh 4,37% [YoY],” ujarnya.

Edy melanjutkan, konsumsi rumah tangga juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64% dari total 5,12% pertumbuhan ekonomi nasional.

Menyusul dibelakangnya adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dengan porsi sebesar 27,83% terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan 6,99% yoy. Adapun, andil PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2025 adalah 2,06%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro