Sejumlah lembaga memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 dan 2025 tidak sebesar target pemerintah. Kondisi domestik maupun tekanan eksternal perlu diantisipasi.
Melambatnya ekonomi China, hingga meningkatnya ketidakpastian kebijakan dunia berisiko menurunkan prospek ekonomi di Asia Pasifik, tidak terkecuali Indonesia.
Kantor Staf Presiden mengakui Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) dalam 10 tahun kepemimpinan Jokowi tidak membaik justru turun dibandingkan era SBY.
Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pemimpin Indonesia ke depan, baik presiden maupun di bawahnya jangan terlalu banyak berutang.
Pemerintah optimistis suku bunga, penguatan rupiah, serta ketahanan eksternal menjadi fondasi kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2025.
Pembiayaan bak bensin dalam memacu perekonomian. Tentu saja, dalam hal mengedepankan ekonomi hijau, pembiayaan khusus di sektor ini jadi motor penggerak utama.
J.P. Morgan menyarankan pemerintah Indonesia meniru reformasi birokrasi yang dilakukan oleh India pada 2022 hingga kini untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.