Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Kronologi Kader Partai Nasdem Indramayu Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Caleg kader Partai Nasdem Indramayu diminta mahar Rp3,5 miliar, begini kronologi kader ramai-ramai mengundurkan diri.
Rendi Mahendra
Rendi Mahendra - Bisnis.com 13 Juni 2023  |  08:33 WIB
Partai Nasdem
Partai Nasdem

Bisnis.com, JAKARTA - Tersiar kabar di media sosial ratusan kader Partai Nasdem Kabupaten Indramayu rama-ramai mengundurkan diri.

Dilihat dari video viral  yang dibagikan akun Twitter @MurtadhaOne1, kader DPD Partai Nasdem  Indramayu  melakukan protes dengan mencopot atribut partai seperti kaos dan stiker mobil dengan logo Partai Nasdem.

Sementara menurut Ketua DPD Nasdem Indramayu  Yosep Husein Ibrahim permintaanya mendapatkan nomor urut 1 sebagai caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VIII ditotak DPW Partai Nasdem Jawa Barat.

Namun ia justru diminta menyiapkan uang Rp3,5 miliar untuk memperoleh nomor urut 2 caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VIII.

“Di saat kami mempertanyakan tentang masalah nomor urut 3, di saat itu, DPW melakukan rapat dan memutuskan saya dipindahkan ke posisi nomor urut 2 dengan syarat Rp3,5 miliar harus disiapkan sebagai kompensasi,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengklaim terdapat ratusan kader DPD  Nasdem Indramayu yang mengundurkan diri karena masalah mahar tersebut.

“Kalau saya mengklaim atas Ketua DPD kurang lebih ada 100,” ujar Yosep.

Bukan hanya itu saja, diduga setelah kader Nasdem Kabupaten Indramayu mengundurkan diri, mereka bergabung ke partai Perindo.

Kabar itu dibenarkan DPW Partai Nasdem Jawa Barat, namun bukan ribuan kader yang pindah seperti yang viral di media sosial, akan tetapi hanya puluhan kader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nasdem indramayu
Editor : Rendi Mahendra

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top