Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan anggotanya untuk mendalami soal aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Dia menyampaikan dalam aksi itu sempat ada kegiatan anarkis seperti pembakaran di TKP yang dilakukan oleh terduga provokator.
"Saya minta untuk jajaran mendalami terkait dengan hal-hal yang tentunya tidak kita inginkan itu terjadi di lapangan," ujar Sigit di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2025).
Namun demikian, Sigit mengklaim bahwa aksi demonstrasi itu berjalan dengan aman dan terkendali secara keseluruhan. Pasalnya, dari sisi pendemo dan yang didemo dapat berkomunikasi.
Di samping itu, Sigit juga menekankan bahwa dirinya tidak pernah menghalangi aksi penyampaian pendapat yang dilakukan oleh masyarakat Pati.
"Karena Polri tidak akan menghalangi. Kita bahkan memfasilitasi, kita bahkan membantu melakukan mediasi. Oleh karena itu manfaatkan saluran dan aturan undang-undang yang ada dengan baik," pungkasnya.
22 Provokator Ditangkap
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap 22 orang terduga provokator.
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di Polresta Pati, puluhan orang itu kini sudah dikembalikan ke kediamannya masing-masing.
"Update semalam diamankan 22 orang provokator dan malam hari tadi sudah dilakukan pendataan dan pemeriksaan serta pembinaan kpd ybs. Ke-22 orang tsb sudah dikembalikan ke Korlap dan keluarganya," tutur Artanto saat dikonfirmasi, Kamis (14/8/2025).
Menolak Lupa, Bupati Pati Tantang Masyarakat
Disebutkan di laman BPK RI, Pemerintah Kabupaten Pati memutuskan untuk menyesuaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen pada tahun 2025.
Keputusan ini diambil setelah rapat intensifikasi PBB-P2 bersama para camat dan anggota Pasopati di Kantor Bupati Pati.
Dilansir dari laman resmi Humas Kabupaten Pati, Bupati Pati tersebut menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Saat masyarakat mulai mengeluhkan kebijakan kenaikan PBB hingga 250 persen, Bupati Pati, Sudewo malah menantang warga. Peristiwa ini juga didokumentasikan dan menjadi viral.
"Siapa yang melakukan penolakan? Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang suruh ngerahkan," ungkapnya dari video yang beredar.
Warga Pati menjadi kesal karena beredarnya video yang menunjukkan sikap arogansi Sudewo. Kemudian warga Pati mengumpulkan air minum kemasan dan makanan untuk persiapan demo Pati.