Bisnis.com, JAKARTA — Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyayangkan pernyataan Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman terkait dengan potongan komisi di platform ojek online atau Ojol.
Ketua SPAI Lily Pujiati menilai pernyataan Menteri UMKM agar pengemudi ojol untuk beralih ke platform lain jika potongan komisi di tempatnya saat ini terlampau besar.
"Itu bukanlah sebuah solusi dan tidak paham persoalan yang terjadi pada pekerja platform," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu (25/5/2025).
Dia melanjutkan potongan yang saat ini terjadi sudah menjadi kesewenang-wenangan platform dan berdampak pada pendapatan para pengemudi ojol.
Saat ini, jelasnya, potongan platform yang memeras pengemudi ojol berkisar 30%-70%. "Maka kami harus bekerja keras belasan jam, mulai on bid dari pagi hingga malam untuk mendapatkan Rp50.000 - Rp70.000," terangnya.
Bahkan, lanjutnya, potongan platform dapat berubah sewaktu-waktu. Saat awal beroperasi, platform melakukan potongan kepada pengemudi ojol sebesar 10% untuk menarik orang untuk bekerja pada perusahaannya.
Baca Juga
Namun ketika rekrutmen pekerja platform sudah berlebih kapasitasnya, platform mulai menaikkan potongan ke angka 20% dan hingga sekarang melanggar aturan hingga mencapai 70%.
Potongan yang mencekik itu, tegasnya, karena tidak ada pengawasan dan sanksi dari pemerintah.
Selain itu yang lebih mendasar adalah karena selama 10 tahun ini perusahaan platform melanggar peraturan hukum di Indonesia, yaitu hukum ketenagakerjaan.
Alih-alih mematuhi hubungan kerja yang berlaku antara platform dengan pengemudi ojol, perusahaan malah melepaskan tanggung jawabnya memenuhi hak-hak pekerja bagi pengemudi ojol seperti yang sudah diatur dalam UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
"Maka kami mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan untuk bertindak tegas kepada platform seperti Gojek, Grab, Maxim, ShopeeFood, Lalamove, InDrive, Deliveree, Borzo dan lainnya sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku," tekannya.
Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menanggapi keluhan para driver terhadap potongan komisi yang tinggi dari aplikator tertentu, Maman menyarankan agar para driver tidak terpaku pada satu aplikasi saja. Ia mendorong para pengemudi untuk mengeksplorasi aplikator lain yang menawarkan sistem bagi hasil yang lebih adil.
Mamanya mengatakan apabila memang GOTO tidak bersedia menurunkan potongan, tinggalkan saja. Menurutnya masih ada aplikator lain seperti Maxim yang hanya memotong sekitar 10%, atau Indrive yang juga menawarkan bagi hasil di bawah 15% sesuai harapan driver ojol.