Siap-siap, Robert Kiyosaki Prediksi Bitcoin Sentuh Rp7,8 Miliar Tahun Depan

Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, pernah membagikan prediksinya tentang masa depan Bitcoin.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, pernah membagikan prediksinya tentang masa depan Bitcoin.

Menurutnya, harga Bitcoin akan mencapai Rp7,8 miliar dalam waktu dekat. Kiyosaki memprediksi jika hatga bitcoin akan tembus hingga 500.000 dollar atau sekira Rp7,8 miliar tahun depan.

Bahkan menurut Kiyosaki, Bitcoin bisa tembus 1 juta dollar pada tahun 2030 mendatang.

Dilansir dari Cointag, prediksi Robert Kiyosaki tersebut bukan tanpa alasan.

Menurutnya, kenaikkan Bitcoin didorong oleh pergeseran ekonomi dan meningkatnya ketidakpercayaan pada sistem keuangan tradisional.

Prediksi ini terkait erat dengan wawasan dari buku terbaru Jim Rickards, yang menyelidiki potensi disruptif kecerdasan buatan (AI) pada keuangan global.

Ya, ramalan optimistis yang dilontarkan Kiyosaki sangat dipengaruhi oleh tulisan dari buku Jim Rickards yang akan segera dirilis, “Money GPT.”

Rickards, seorang ekonom dan penulis terkemuka, menilai peran penting yang akan dimainkan AI dalam mengubah pasar keuangan.

Ia meramalkan bahwa AI dapat memicu ketidakstabilan ekonomi dengan mengotomatiskan proses pengambilan keputusan dan menghilangkan penilaian dan empati manusia.

Hal ini, menurut Rickards, berpotensi menyebabkan perubahan pasar yang cepat dan tidak terduga, sehingga memerlukan pendekatan seimbang yang menggabungkan AI dan logika manusia.

Mengacu pada alasan tersebut, Kiyosaki menyoroti jika tren ekonomi makro yang sedang berlangsung memperkuat daya tarik Bitcoin.

Predikso Robert Kiyosaki tersebut mungkin saja benar, sebab saat ini harga Bitcoin sudah mulai naik. Terlebih setelah Donald Trump terpilih lagi jadi Presiden AS.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (12/11/2024), token terbesar ini telah melonjak sekitar 30% sejak pemilu AS pada 5 November dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di posisi US$89.599 pada awal perdagangan pasar Asia hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro