Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beli saham emiten ternak ayam, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengn target harga Rp5.700.

CPIN membagikan dividen tunai sebesar Rp108 per saham atau 48,91 persen dari laba tahun berjalan dan seluruhnya sebesar Rp1,77 triliun.

Kinerja Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) bakal dipengaruhi pelemahan harga unggas. Dilema muncul ketika pemerintah berkepentingan mempertahankan pelemahan harga untuk meredam…

Bisnis, JAKARTA — Di tengah gejolak harga bahan baku pakan, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) menargetkan kinerja perseroan mampu tumbuh dua digit pada 2022 dimotori…

BISI Internasional akan membagikan dividen tunai sebesar Rp68 per saham atau total Rp204 miliar.

Segmen pakan ternak yang menjadi penyumbang terbesar kinerja Charoen Pokphand (CPIN) ditargetkan naik 10 persen pada 2022.

Sebagian besar capex Charoen Pokphand Indonesia CPIN akan digunakan untuk peningkatan kapasitas segmen bisnis pengolahan produk unggas.

RUPSTCharoen Pokphand Indonesia atau CPIN hari ini menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp108 per saham atau total Rp1,77 triliun.

Charoen Pokphand CPIN akan menggelar RUPS pada Senin 23 Mei 2022 yang salah satu agendanya ialah penetapan penggunaan laba bersih.

Dari 14 saham yang menguat di indeks Bisnis-27 pada pagi ini, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) mencatatkan kenaikan tertinggi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terkoreksi pada perdagangan Senin (18/4/2022).

Laba bersih CPIN terkoreksi 5,77 persen YoY dari Rp3,84 triliun pada 2020 menjadi Rp3,62 triliun pada 2021.

Dua emiten perunggasan, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), menjadi perhatian pelaku pasar memasuki periode Ramadan dan…

Kinerja keuangan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) digadang-gadang akan berubah haluan pada kuartal IV/2021. Mampukah sahamnya berkokok kencang bersama emiten unggas lain…

Tjiu Thomas Effendy, Direktur Utama CPIN, memborong saham emiten agribisnis BISI sebanyak 418.900 lembar, dengan harga per saham Rp1.215.

Ciptadana Sekuritas Asia memilih JPFA sebagai top pick, seiring dengan margin usaha yang lebih stabil dibandingkan dengan emiten unggas lainnya.