Segerbong pemodal kakap kompak mengakumulasi saham Charoen Pokphand pada tiga bulan pertama tahun ini.

Harga komoditas pangan yang melandai tahun ini bakal menjadi penopang kinerja Charoen Pokphand (CPIN) yang sempat melempem.

Analis mengerek rating saham sektor unggas Indonesia dari netral menjadi overweight pada tahun Pemilu 2024 seiring dengan potensi pertumbuhan kinerja.

Ada titik terang untuk saham unggas Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA) pada awal 2024 didorong sejumlah sentimen.

Sejumlah sentimen menopang prospek cuan Charon Pokphand (CPIN) pada 2024.

Saham CPIN turun 2,29% atau 125 poin ke Rp5.325 hingga akhir perdagangan sesi pertama hari ini.

Sejumlah emiten yang berencana membagikan dividen menjadwalkan tanggal cum dividen pada pekan ini.

Sebanyak 7 emiten dengan kode saham MLBI, TPMA, EAST, JAYA, PPGL, CPIN, dan TRIS menetapkan tanggal cum dividen pada pekan depan.

Sederet emiten mengumumkan aksi korporasi berupa pembagian dividen interim, mulai dari CPIN hingga MLBI.

Charoen Pokhpand Indonesia (CPIN) akan membagikan dividen interim tunai senilai Rp100 per saham.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) membukukan penurunan laba bersih sebesar 16% menjadi Rp2,67 triliun.

Pergerakan saham CPIN, JPFA dan MAIN masih berpotensi untuk menguat, setelah mengalami konsolidasi atau koreksi pendek.

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) diyakini masih memiliki harapan untuk memperbaiki kinerja di sisa tahun ini.

Tekanan pada kinerja emiten unggas Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA) disinyalir segeraa berakhir.

BlackRock dan Vanguard memilih haluan berbeda di saham unggas Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA).