OJK mencatat total aset dana pensiun di Indonesia mencapai Rp1.464,40 triliun per Juli 2024.

OJK mencatat terdapat 8 perusahaan asuransi belum memenuhi ketentuan pemenuhan aktuaris internal hingga akhir Juli 2024.

Manajemen Jiwasraya melaporkan bahwa 313.490 polis telah terdaftar dalam program restrukturisasi dan migrasi ke IFG Life.

Tren penurunan peserta di sektor dana pensiun untuk program sukarela (voluntary) dalam lima tahun terakhir akhirnya berbalik.

OJK menyebut dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) saat ini dimungkinkan untuk mengelola pembayaran pensiun secara berkala seperti anuitas asuransi jiwa.

Pemerintah mewajibkan pegawai yang memiliki uang pensiun 80% lebih dari Rp500.000.000 setelah dipotong PPh 21, wajib membeli produk anuitas.

BUMN asuransi Jiwasraya tengah bersiap membubarkan perusahaan seiring berakhirnya program restrukturisasi.

Pemegang polis yang menolak restrukturisasi rupanya pernah menghadapi pilihan sulit, harus memilih produk anuitas di Jiwasraya atau AJB Bumiputera.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana pensiun mencatat lonjakan aset bersih sebesar 221% month-to-month (mtm) yang ditempatkan pada SRBI.

Dapen BCA mencatatkan portofolio investasi Surat Berharga Negara (SBN) 36,45% dan 7,26% pada Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) per Juni 2024.

Dana Pensiun (Dapen) BNI mencatatkan lonjakan signifikan dalam penempatan aset pada instrumen investasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dapen Bank Tabungan Negara (BTN) berinvestasi pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan nilai mencapai sekitar Rp100 miliar per Juli 2024.

Asosiasi DPLK mengungkapkan strategi pengelolaan investasi yang dilakukan dana pensiun termasuk di surat utang Bank Indonesia (SRBI).

DPLK mengungkapkan penyebab meningkatnya investasi dana pensiun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Juni 2024.

kenaikan suku bunga dinilai jadi momentum dana pensiun menempatkan aset investasi mereka di dalam Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).