Banyak masyarakat Indonesia memilih obat dari bahan alam karena memiliki lebih sedikit efek samping. Meski begitu, pemanfaatan tanaman obat di Indonesia dinilai belum optimal.
Setidaknya hanya untuk menuntaskan uji klinis, obat fotofarmakan membutuhkan ongkos sekitar Rp4 miliar. Padahal potensi pengembangan obat ini cukup prospektif.
Tahun lalu industri farmasi masih mencatat nilai yang tidak besar atau hanya sebesar Rp11,53 miliar. Angka itu diharapkan masih bertumbuh hingga dua kali lipat tahun ini.