Entitas usaha PT Indika Energy Tbk. (INDY) di bidang pertambangan emas, PT Masmindo Dwi Area (Masmindo), menargetkan konstruksi area tambang mulai 2024.

Beberapa proyek prioritas pendanaan transisi energi program Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan proyek anak usaha milik konglomerat Indonesia.

Sejumlah tantangan, seperti dari sisi penerbitang utang akan menjadi sentimen bagi para produsen batu bara mulai 2024 nanti.

Produksi batu bara Adaro Energy (ADRO) menjadi produksi batu bara terbesar hingga kuartal III/2023 dibandingkan dengan ITMG, INDY, & PTBA.

Indika Energy (INDY) menyampaikan telah memproduksi 25,4 juta ton batu bara sampai akhir Oktober 2023.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) semakin serius menggarap bisnis non inti di luar pertambangan batu bara, mulai dari kendaraan listrik hingga komoditas perkebunan.

Deretan nama besar konglomerasi hingga legenda saham pernah hadir di jajaran pemegang saham emiten kontraktor batu bara Petrosea (PTRO).

Grup Indika Energy melalui PT Kalista Nusa Armada (Kalista) menawarkan program pengembangan transportasi umum berbasis listrik untuk Kota Surabaya.

BlackRock masih getol menambah kepemilikan saham-saham batu bara kakap Indonesia pada awal November 2023.

Indika Energy (INDY) mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen, perdagangan besar kopi, teh dan kakao.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menargetkan produksi batu bara melalui PT Kideco Jaya Agung sebesar 31 juta ton pada 2023.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan penurunan laba bersih INDY turun menjadi Rp1,49 triliun per kuartal III/2023.

Aksi diversifikasi bisnis Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), hingga adanya rumor akuisisi, tampak menarik perhatian perusahaan manajemen investasi raksasa, Blackrock.

Produsen motor listrik PT Ilectra Motor Group milik INDY memasarkan dua produk motor listrik subsidi, yakni Alva One dan Alva Cervo.

Duo investor kakap mendapat angin segar saat pergerakan harga saham CUAN Prajogo Pangestu kembali tancap gas sepekan terakhir.