Indika Energy (INDY) menyampaikan kabar terbaru mengenai progres tambang emas Awak Mas dan tambang bauksit perseroan.

Diversifikasi emiten batu bara seperti ADRO, INDY, hingga HRUM dinilai sebagai strategi cerdas menghadapi dinamika pasar.

BEI menambah 6 saham baru yang boleh ditransaksikan menggunakan skema short selling. Emiten baru tersebut termasuk INDY, HYGN hingga UNTD .

Terdapat enam konsesi tambang eks PKP2B yang akan ditawarkan secara prioritas kepada NU, Muhammadiyah, dan ormas keagamaan lainnya.

Indika Energy (INDY) menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp614 miliar di kuartal I/2024.

Indika Energy (INDY) mencatatkan penjualan batu bara melalui anak usahanya Kideco Jaya Agung sebesar 7,2 juta ton di kuartal I/2024.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I/2024, menjadi sebesar US$20,11 juta atau setara Rp326,87 miliar.

PT Ilectra Motor Group (IMG) mencatatkan pendapatan sebesar USJ$7,1 juta atau setara Rp109,61 miliar dari penjualan motor listrik Alva.

Kinerja emiten batu bara seperti ADRO, BUMI, dan kawan-kawan dihantui penurunan harga batu bara sepanjang kuartal I/2024.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan jadwal pembagikan dividen tunai sebesar US$30 juta atau sekitar Rp480 miliar.

PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar US$30 juta atau sekitar Rp480 miliar.

BPD Bali dan PT Electra Motor Group (Alva), entitas Grup PT Indika Energy Tbk. (INDY) melakukan kerja sama untuk pembiayaan kendaraan listrik.

Indika Energy (INDY) getol melakukan diversifikasi bisnis di luar pertambangan batu bara. Terbaru, INDY telah mengakuisi 100% perusahaan produsen minyak atsiri.

Deretan investor kakap terpantau mulai mengurangi kepemilikan di saham emiten batu bara Prajogo Pangestu Petrindo Jaya Kreasi (CUAN).

Emiten energi memiliki beragam bisnis, di antaranya batu bara, minyak bumi dan gas alam. Sejauh ini ada 86 saham yang tercatat di Pasar Modal.