Bisnis.com,JAKARTA — Perusahaan teknologi pertahanan asal Türkiye, Pavo Group telah menandatangani Framework Agreement on Strategic Partnership dengan PT Republik Technetronic Nusantara (RTN) untuk menyediakan sistem intelijen canggih untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Norman Joesoef, Founder Republikorp mengharapkan kerja sama strategis dengan Pavo Group dapat membangun ekosistem pertahanan yang mandiri di Indonesia.
Dia menerangkan bahwa kolaborasi jangka panjang ini akan berfokus pada penguatan kapasitas lokal di bidang integrasi sistem, pelatihan, serta pemeliharaan dan keberlanjutan platform pertahanan strategis.
"Sebagai bagian dari kemitraan, Pavo Group akan menyediakan sistem intelijen canggih untuk Tentara Nasional Indonesia atau TNI di berbagai matra," ujarnya dalam pernyataan resmi, Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, sistem intelijen untuk TNI tersebut meliputi data fusion, pengawasan, pengamanan komunikasi, dan infrastruktur pendukung pengambilan keputusan.
Norman menjelaskan sistem ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran situasional dan efektivitas operasional TNI secara signifikan.
Baca Juga
Berdasarkan perjanjian ini, RTN akan membangun ekosistem industri lokal dan mengembangkan sumber daya manusia, serta rantai pasok. Sementara itu, Pavo akan bertindak sebagai mitra arsitektur teknis dan sistem, memberikan keahlian mendalam serta wawasan strategis selama tahap perencanaan, desain, dan implementasi awal dari program-program mendatang.
Dia optimistis dengan memadukan keahlian global dan inovasi lokal, kami berkomitmen mendorong kapabilitas berdaulat, dan memperkuat basis industri pertahanan nasional.
Serkan Altınışık, CEO Pavo Group juga menyatakan bahwa Framework Agreement ini menegaskan komitmen kedua pihak terhadap kerja sama jangka panjang yang berlandaskan hubungan bilateral yang baik antara kedua negara.
"Melalui kemitraan ini, kami berkomitmen mendukung visi Indonesia untuk memiliki struktur pertahanan yang tangguh dan mandiri secara teknologi, dengan menyediakan solusi intelijen, komunikasi, dan keamanan siber canggih yang disesuaikan dengan kebutuhan TNI" ujarnya.