Aksi Demo Ojol Bubar, Pemerintah Hanya Diam

Demo ojol di Jakarta bubar pukul 18.00 WIB setelah polisi menangkap provokator flare.
Massa demo yang terdiri dari pengemudi ojok online Grab dan Gojek dilarang untuk mendekat ke Istana Negara, sehingga massa menjadi marah kepada kepolisian./ Ayubbi
Massa demo yang terdiri dari pengemudi ojok online Grab dan Gojek dilarang untuk mendekat ke Istana Negara, sehingga massa menjadi marah kepada kepolisian./ Ayubbi

Bisnis.com, Jakarta — Demonstran ojek online (Ojol) Grab dan Gojek telah bubar pukul 18.00 WIB, setelah polisi mengamankan orang yang membawa flare saat aksi demo.

Pada sore hari sekitar 16.00 WIB, tampak kondisi aksi demo mulai tidak kondusif dan terus-menerus mendorong barrier kepolisian dan ada pula seseorang lalu lalu lalng keluar masuk barisan menyalakan flare di aksi demo ojol tersebut. 

Pihak kepolisian langsung bergerak cepat dan menangkap oknum yang menyalakan flare tersebut dan mematikan flare agar tidak memicu provokasi massa lain. Namun, oknum tersebut langsung diselamatkan oleh pengemudi ojek online lainnya agar tidak dibawa kepolisian.

"Woi, udah tenang," tutur para pengemudi ojek online di tengah kerumunan massa aksi di Jakarta, Senin (21/7/2025). Tampak juga pihak ojol berupaya menenangkan rekannya yang sedang marah karena tidak diizinkan masuk dan bertemu perwakilan pemerintah.

Sementara itu, pihak kepolisian hingga kini tidak berhenti memberikan imbauan kepada massa aksi untuk membuat situasi kondusif dan tidak terpancing provokasi oknum lain.

"Jangan ada yang terpancing emosi, tetap kondusif," kata Polisi.

Selain itu, polisi yang berjaga juga terus mengingatkan para peserta aksi untuk tidak membawa benda yang mudah terbakar di tengah kerumunan karena bisa berbahaya untuk massa itu sendiri.

"Jangan membawa benda yang muda terbakar, itu membahayakan diri kalian sendiri," teriak salah satu polisi yang sedang berjaga.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan bahwa para ojol mitra Grab dan Gojek hanya ingin merapat ke Istana Negara dan menemui Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi secara langsung. Namun, aksi mereka tidak digubris pemerintah.

Igun membeberkan bahwa massa dilarang untuk mendekat ke Istana Negara, sehingga massa menjadi marah kepada kepolisian. Dia menjelaskan bahwa pihak kepolisian mulai menggeser massa aksi pengemudi ojol ke Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat untuk menghalau massa agar tidak mendekati Istana Negara.

"Tadinya mau di depan Istana, tapi gak boleh. Kita cuma mau mengadu ke Pak Prabowo. Kita diarahkan ke Medan Merdeka Selatan ini," tuturnya di Jakarta.

Namun, pada pukul 17.00 WIB, massa ojol mulai membubarkan diri satu persatu dan lokasi aksi demo sudah sepi pada pukul 18.00 WIB. Para driver ojol sangat menyayangkan sikap pemerintah dan tidak menggubris dan mendegar keluhan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro