Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Hendak Protes Kelangkaan Minyak Goreng Saat Kunjungan Jokowi, Pria Ini Diamankan

Seorang pria di Kota Jambi diamankan aparat keamanan karena berusaha membentangkan poster untuk sampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
Setyo Puji Santoso
Setyo Puji Santoso - Bisnis.com 08 April 2022  |  15:09 WIB
Tangkapan layar video saat aparat mengamankan seorang warga - Instagram
Tangkapan layar video saat aparat mengamankan seorang warga - Instagram

Bisnis.com, JAMBI - Tayangan video yang memperlihatkan seorang pria diamankan aparat keamanan saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kota Jambi viral di media sosial.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di Pasar Angso Duo pada Kamis (7/4/2022).

Dalam video tersebut sejumlah warga terlihat berdiri di pinggir jalan untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

Tak lama kemudian, seorang pria terlihat berusaha membentangkan poster dengan tujuan aspirasinya terkait kelangkaan minyak goreng dilihat sang presiden.

Namun belum sempat membentangkan poster itu, aksinya langsung mendapat respons dari anggota TNI yang berjaga di lokasi.

Pria tersebut lalu diamankan dan dibawa ke belakang kerumunan agar tidak terlihat presiden.

"Pak Jokowi minyak goreng turunkan (harganya)," teriak pria tersebut sambil berusaha melepaskan diri dari aparat yang memeganinginya.

Setelah rombongan presiden melintas, pria tersebut kemudian baru terlihat dilepaskan.

Sontak unggahan video tersebut mendapat komentar beragam dari warganet.

"Mana demokrasi, mana bebas bersuara, mana bebas berpendapat... Astarfirullah," tulis@
abangamza.

"Mundur lbh terhormat dr pd digulingkan rakyat," tulis @yan.kurnianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Jokowi viral
Editor : Setyo Puji Santoso

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top