Stabilitas pasar surat utang Indonesia menjadi angin segar bagi pemerintah, yang bersiap meluncurkan gelombang lelang SBN yang lebih besar pada kuartal IV/2024
Kebijakan pemerintah melakukan prefunding Surat Berharga Negara (SBN) untuk membiayai APBN 2025 membuka peluang tambahan cadangan devisa hingga akhir 2024.
Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan senilai Rp0,57 triliun atau Rp570 miliar pada pekan pertama Oktober 2024.
Rencana menambah penerbitan SBN akhir tahun membawa peluang cuan hingga peredaran produk kosmetik ilegal kian masif didukung promosi sejumlah influencer.
IHSG selama sepekan periode 23—27 September 2024 terpantau turun 0,60% ke 7.696,91. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa justru naik menjadi Rp16,36 triliun.
Instrumen investasi SBN Ritel seperti ORI, Sukri, dan Sukuk Tabungan dinilai masih menarik di tengah siklus penurunan suku bunga yang berimbas terhadap kupon.
Tokio Marine Life menilai bahwa turunnya suku bunga BI dan The Fed menjadi momentum untuk meninjau alokasi aset investasi, terutama ekuitas dan obligasi.
Rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.187 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024). Pada saat yang sama, indeks dolar terkoreksi ke 100,550.
Imbal hasil (yield) SBN diprediksi masih akan melandai seiring dengan proyeksi penurunan kembali suku bunga acuan. Masih jadi pilihan utama asuransi jiwa?
Geliat investor asing berburu instrumen SBN Indonesia seketika meningkat seiring dengan kepastian kabar pemangkasan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan Rp648,1 triliun dari APBN 2024 untuk pembiayaan utang yang berasal dari SBN.
Bank Indonesia (BI) melaporkan adanya aliran masuk modal asing sebesar Rp25,60 triliun di pasar keuangan domestik sepanjang pekan ketiga September 2024.