Emiten batu bara milik konglomerat Hary Tanoesoedibo, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA) mengincar pendapatan US$350 juta atau sekitar Rp5,4 triliun.
Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Januari 2023 berada di angka US$305,21 per ton, menguat dari posisi Desember 2022. Ini pemicunya
Saham emiten pertambangan afiliasi Grup Bakrie - Salim, Bumi Resources (BUMI) dan Bumi Resources Minerals (BRMS), diborong ratusan juta lembar oleh investor AS
PT PLN (Persero) memastikan membangun sistem yang lebih baik untuk memperbaiki tata kelola ketersediaan batu bara bagi keberlangsungan pembangkit listrik.