Angin segar dari China berhembus untuk emiten pertambangan batu bara metalurgi Adaro Minerals (ADMR).

Harga komoditas utama yang naik, yakni batu bara dan CPO, diyakini mampu menjaga tren surplus neraca perdagangan Indonesia di angka US$2,9 miliar.

Saham UNTR masih menjadi pilihan sejumlah analis seiring membaiknya kinerja produksi perseroan dan adanya guyuran dividen interim jumbo kepada investor.

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tengah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk menaikkan kuota produksi di PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Salah satu pemegang saham Adaro Energy (ADRO) dengan kepemilikan jumbo kembali getol melakukan aksi borong.

Penyelesaian izin tambang untuk Ormas Agama hingga PR industri kemasan menjadi isu dari lima berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id.

Bisnis, JAKARTA — Satu persatu izin usaha pertambangan khusus batu bara untuk organisasi kemasyarakatan atau ormas keagamaan dirampungkan pemerintah. Realisasi janji pemerintah…

Saham emiten batu bara seperti ADRO dan BUMI dinilai memiliki prospek positif ditopang berbagai katalis positif, termasuk gejolak geopolitik.

Industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri bersiap menghadapi restriktsi dagang dari Eropa, salah satunya terkait produk tanpa energi batu bara.

Daaz Bara Lestari (DAAZ) berencana melakukan IPO dengan membidik dana segar sebanyak-banyaknya Rp270 miliar.

Emiten batu bara diprediksi masih dapat mencetak kinerja yang positif di tengah upaya diversifikasi karena harga batu bara yang masih tinggi.

Analis melihat prospek beberapa saham komoditas masih menarik hingga akhir tahun 2024.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang melaporkan volume angkutan barang sampai dengan periode triwulan III/2024 mengalami peningkatan positif.

Emiten batu bara mendiversifikasikan usaha keluar dari bisnis batu bara demi menjaga lingkungan dan mendapat pendanaan lebih luas.

Raja komoditas emas hitam China ditaksir menghabiskan sekitar Rp374 triliun untuk membangun pabrik yang akan mengubah batu bara menjadi produk minyak.

Transisi yang dilakukan emiten batu bara INDY, TOBA, hingga ADRO dinilai agar perusahaan bisa mendapatkan akses pendanaan yang lebih mudah ke depan.