R-APBD 2025 ini bertambah Rp26 miliar lebih dari APBD murni 2024, dengan mayoritas penerimaan berasal dari dana bagi hasil dan transfer Pemerintah Pusat.
Alokasi belanja tidak terduga mengalami penurunan signifikan dari Rp343 miliar menjadi Rp63,91 miliar. Penurunan ini dilakukan dalam rangka optimalisasi.
Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta menyoroti penurunan besaran APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2023 yang turun hingga Rp5 triliun dalam APBD Perubahan.