Pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi salah satu poin yang belum disepakati dalam penyusunan RUU Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBET).
Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berencana membentuk dana abadi untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
Menteri ESDM mendorong keterlibatan perusahaan listrik asal China SGCC untuk membantu PLN terkait dengan pembangunan jaringan listrik atau grid lintas pulau.
Analis merekomendasikan untuk menahan saham PT Barito Renewables Energy (BREN) dan tidak menjualnya. Adapun target resistan harga BREN berada di level Rp4.500.
PLN menargetkan porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dapat mencapai 75% dari total rencana penambahan pembangkit hingga 2040.
Prajogo Pangestu bisa senyum lebar, pasalnya, Saham Barito Renewables Energy (BREN) melesat 202,56% dalam sepekan, kapitalisasi pasarnya tembus Rp316 triliun.
Saham milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) telah naik 100 persen selama 4 hari terakhir. Lantas, bagaimana prospek BREN ke depan?
Pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) akan ikut meramaikan bursa karbon Tanah Air. Lantas, apa saja pertimbangan mereka sebelum melantai di bursa?