SOCRadar melaporkan terdapat 308 instansi di Indonesia yang dijual datanya di Dark Web sepanjang semester I/2023. Bjorka dikenal memiliki motif politik.
Kemenkominfo terus mendalami dugaan 34 juta data paspor yang dibocorkan hacker Bjorka pekan lalu. Sementara ini, data bocor diduga adalah data tahun 2020.
Bjorka yang awalnya memberikan informasi mengenai kebocoran data pribadi masyarakat Indonesia, kini telah bermetamorfosis menjadi penjual data pribadi.
Komisioner BRTI mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak membocorkan, menyebarkan, mengolah dan menjual data pribadi masyarakat Indonesia tanpa hak.