Fee based income alias pendapatan berbasis komisi telah menjadi andalan bagi perbankan untuk mempertahankan kinerja laba hingga akhir 2024.

Hal ini tergantung pada seberapa cepat bank menyesuaikan suku bunga simpanan dan bagaimana pasar merespons.

Bank kecil, menengah hingga jumbo terus berupaya mengelola rasio margin bunga bersih di level yang optimal di tengah tren suku bunga BI yang masih tinggi.

Sepanjang semester I/2024 Bank Oke (DNAR) membukukan laba senilai Rp17,27 miliar.

Bank Oke (DNAR) melakukan perombakan pengurus dan mengangkat komisaris utama baru.

Saham sejumlah emiten bank digital melemah pada awal 2024. Setelah BRI Rate naik, tantangan likuiditas diproyeksi membayangi bank digital ke depan.

PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) mengumumkan pengunduran diri Direktur Kredit dan IT yakni Inhyo Wang.

Pertumbuhan laba bank-bank kecil tetap melesat sepanjang 2023, bahkan mengalahkan deretan bank jumbo. Apa faktor pendorongnya?

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed menjadi pertimbangan BI dalam membuka ruang penurunan suku bunga. Akankah dimanfaatkan BBKP dan DNAR?

Sejumlah perbankan mulai dari BBRI hingga BMRI buka suara atas perintah OJK kepada bank untuk memblokir 85 rekening yang diduga terkait pinjol ilegal.

Beberapa bank tercatat telah memenuhi aturan free float di Bursa seperti PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) dan PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD).

Pemilik saham pengendali PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) dari Korea Selatanmenjual sebagian kepemilikannya untuk memenuhi free float

Pada September 2023 rasio NPL gross Bank Oke tercatat 3,51%, sedangkan NPL nett sebesar 2,42%.

Berikut penjelasan terkait kinerja laba bank mini (BINA, BACA, DNAR) yang melesat pada kuartal III/2023. Benarkah terdorong Pemilu 2024?

Bank Oke Indonesia (DNAR) mencatatkan laba bersih Rp20,66 miliar pada kuartal III/2023, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Pangsa simpanan nasabah prioritas tergolong sangat besar. Hal ini mendorong bank untuk aktif menggarap segmen nasabah prioritas.