Kebijakan bea masuk anti dumping atau BMAD terhadap impor produk Hot Rolled Coil of Other Alloy (HRC Alloy) asal China diperkirakan memacu harga jual baja ringan dalam negeri.
Produsen pelat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) fokus menggarap pasar ekspor eksisting yakni Singapura dan Malaysia di tengah kendala rantai pasok.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menorehkan kinerja sangat positif pada tahun fiskal 2021. Meski dalam tekanan pandemi Covid-19, emiten baja nasional tersebut justru berhasil…
Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) menilai salah satu penyebab lonjakan volume impor besi dan baja (HS 72) sepanjang 2021 karena belum jelasnya arah kebijakan pemerintah…
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Jepang meneken kesepakatan terkait dengan pembebasan tarif bea masuk baja mulai 1 April. Perjanjian ini diteken setelah perdebatan selama…
Nilai ekspor pada Januari 2022 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Krakatau Steel. Sebanyak 30.000 ton baja HRC (Hot Rolled Coil) perusahaan diekspor ke Italia sehingga…
UE meyakini solusi permasalahan over capacity China yang diwujudkan dalam bentuk fasilitas kepada perusahaan asal negara itu yang berminat untuk relokasi.
Sementara itu, Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) memproyeksikan konsumsi baja nasional pada 2022 akan tumbuh 7-8 persen menjadi 16,3 juta ton.