Produksi baja nasional diproyeksikan mengalami pertumbuhan pada tahun ini, seiring dengan perbaikan ekonomi dan bergeliatnya proyek-proyek infrastruktur.
Pertumbuhan penjualan perseroan disumbang oleh penjualan baja lembaran dan turunannya yang meningkat 24,9 persen menjadi US$370,3 juta hingga kuartal III/2021.
GGRP mencatatkan peningkatan laba periode berjalan menjadi senilai US$22,6 juta atau setara Rp322,6 miliar pada paruh pertama tahun ini, dari posisi rugi pada semester I/2020.
Harga bahan baku kawat baja atau yang disebut steel wire rod dalam negeri saat ini masih dianggap tinggi sebab dipengaruhi oleh biaya energi yakni harga gas untuk memproduksi…
Pasokan BjLAS dari China di awal sampai pertengahan 2020 terhenti, sehingga pasokan jauh menurun dan hanya berasal dari negara lain, seperti Vietnam, Korea, dan Jepang.
Harga Hot Rolled Coil (HRC) yang pada Agustus 2020 lalu masih US$500-US$600 per ton dan saat ini sudah lebih dari US$1.000 per ton, bahkan di Amerika Serikat sudah US$1.400…
Tahun lalu industri logam dasar tumbuh 11,46 persen dengan meningkatnya permintaan luar negeri. Oleh karenanya, pemerintah bertekad untuk terus melindungi industri dalam…
World Steel Association memperkirakan bahwa permintaan baja akan tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun 2021 menjadi 1.874,0 juta ton, setelah turun 0,2 persen pada tahun 2020.
Impor baja, khususnya produk pelat, yang membanjiri Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Kawasan Bebas) Batam terjadi akibat pembebasan bea masuk, di mana di dalamnya…
Dalam PP 28/2021, pemerintah kembali memberikan dukungan melalui penetapan clinker (terak), kerak, dan skrap baja sebagai Bahan Baku dan Bahan Penolong Industri.