Antusiasme program motor listrik dikhawatirkan memicu kesembronoan produsen yang hanya mengejar alokasi subsidi, bukan memikirkan bisnis jangka panjang.
Peningkatan populasi itupun diiringi dengan kehadiran berbagai agen pemegang merek atau APM motor listrik, ada yang mengimpor utuh hingga merakit secara lokal.
PT Indika Energy Tbk. (INDY) menyampaikan telah menghabiskan investasi sebesar US$25 juta atau setara Rp373,8 miliar untuk pengembangan kendaraan listrik.