Tahun baru belum genap 30 hari ketika sejumlah investor kakap tancap gas mengoleksi saham emiten unggas, Charoen Pokphan (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA).
Sektor unggas mendapat peringkat positif overweight karena kondisi pasokan dan permintaan yang lebih seimbang pada 2023. Saham CPIN, JPFA dan MAIN jadi pilihan.
Emiten Unggas CPIN, JPFA, dan MAIN diproyeksi memiliki prospek positif kedepan. Karena ruang margin yang lebih lebar untuk segmen pakan dan harga daging ayam.
WMUU melakukan sejumlah inovasi bisnis pada paruh kedua 2022. Salah satunya dengan menjalin kerja sama untuk ekspor produk unggas ke China dan Singapura.
Kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dari kenaikan penjualan membuat laba bersih JPFA tergerus 5,24 persen secara tahunan menjadi Rp1,42 triliun.
Laba bersih Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) naik 19,05 persen menjadi Rp3,18 triliun pada kuartal III/2022, dari Rp2,67 triliun pada kuartal III/2021.
Dalam jangka pendek, emiten di sektor perunggasan mendapat katalis positif dari lonjakan harga telur ayam di pasar domestik. Sentimen itu mengerek harga saham sejumlah emiten…
Kenaikan harga bahan baku menekan torehan cuan Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA), sementara juga ada ancaman pembukaan ekspor ayam Malaysia.
Laba bersih Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) turun 14,68 persen menjadi Rp2,41 triliun pada semester I/2022, dari Rp2,83 triliun pada semester I/2021.