India mendaulat dirinya sebagai juru bicara negara-negara selatan. Kepercayaan diri itu bukan tanpa alasan, tercermin dari keberhasilan Bharat dalam KTT G20.
Jokowi menyoroti perubahan lansekap global yang sangat cepat. Pergeseran geopolitik juga telah menciptakan pola kerja sama internasional yang terkotak-kotak.
Tensi geopolitik China dan Amerika Serikat diperkirakan berdampak terhadap pengurangan penggunaan dolar AS atau dedolarisasi dalam perdagangan internasional.
Kepala BRIN menilai bahwa konflik geopolitik yang terjadi di dunia masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Indonesia entaskan kemiskinan ekstrem.
Siapapun pengganti Jokowi, Indonesia membutuhkan pemimpin yang lebih memiliki pandangan outward-looking atau mempunyai visi yang luas dalam dunia internasional.