Euforia pemangkasan suku bunga The Fed masih besar, indeks-indeks utama di bursa saham AS Wall Street mencatat rekor tertinggi sepanjang masa.

Pelemahan pada pasar saham global dalam beberapa hari terakhir lebih disebabkan oleh penurunan carry trade ketimbang kekhawatiran terhadap resesi ekonomi AS.

Bursa saham Jepang menguat. indeks Nikkei 225 dan Topix sempat melonjak hingga 10% pada awal perdagangan setelah kemarin anjlok lebih dari 12%.

Pasar modal global dari Eropa hingga Asia merosot ke zona merah pada perdagangan Senin (5/8/2024). Mampukah lantai bursa pulih?

BEI membantah tren harga IPO yang boncos disebabkan karena investor ragukan prospek kelangsungan usaha emiten.

IHSG semakin melemah seiring dengan anjloknya saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan sentimen The Fed.

Wall Street melonjak seiring dengan rilis data tenaga kerja yang membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

Wall Street menguat jelang pengumuman hasil rapat Federal Reserve (FOMC) terkait kebijakan suku bunga.

Wall Street menguat pada perdagangan akhir pekan seiring dengan lonjakan saham-saham teknologi.

S&P berhasil melonjak ke level tertinggi tiga sesi beruntun karena lompatan saham-saham teknologi.

Wall Street naik lagi karena menguatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed di tahun 2024 mendukung harga saham.

Wall Street kompak menguat pada perdagangan Rabu (27/12/2023) seiring dengan menguatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.

Di tengah pasar saham global yang cenderung tertekan pada 2023, IHSG hanya mampu naik tipis.

Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun turun ke posisi 4,72 persen setelah menyentuh level tertingginya sejak tahun 2007.

Wall Street beragam karena investor mempertimbangkan kemungkinan The Federal Reserve perlu mempertahankan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Wall Street dipengaruhi penurunan klaim pengangguran mingguan AS menambah kekhawatiran mengenai suku bunga The Fed dan inflasi yang tinggi.