Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Sumatra Utara menyebut ekspor karet alam Sumut pada Maret 2024 turun signifikan hingga 13,65% (month-to-month/mtm).
Pengusaha menanti gebrakan pemerintah untuk menghidupkan kembali geliat industri karet yang terpukul kelangkaan bahan baku hingga lemahnya permintaan global.
Emiten Grup Triputra di sektor perkebunan karet, PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) melalui anak perusahaannya PT Kirana Permata memperoleh sertifikasi FSC.
Industri karet Sumatera Utara menyebut adanya pabrik membeli karet harga tinggi, sehingga menguasai pasar dan menyebabkan pabrik lain tidak mendapat pasokan.
Berdasarkan data Gapkindo, ekspor karet pada 2022 mencapai 2,07 juta ton atau turun 13,03 persen dibandingkan realisasi pada 2021 yang mencapai 2,38 juta ton.
Tekanan berat menyebabkan tiga unit pabrik karet di Sumut tutup kurun 2019 - 2022. Selain itu, dua unit pabrik juga terpaksa berhenti beroperasi sementara.