Kehadiran BBN Airlines akan membuat persaingan maskapai di Tanah Air makin ketat dan inovatif

Bisnis maskapai penerbangan di Indonesia menghadapi tantangan baru yang makin kompleks, terutama dengan kehadiran maskapai baru BBN Airlines.

Garuda Indonesia (GIAA) dan AirAsia Indonesia (CMPP) sama-sama mencatatkan kinerja rugi yang membengkak saat hadirnya maskapai baru, BBN Airlines.

BBN Airlines resmi meramaikan industri penerbangan nasional saat para pemain lama seperti Garuda (GIAA) dan AirAsia (CMPP) masih merugi.

Industri penerbangan kedatangan pemain baru, BBN Airlines Indonesia. Bagaimana peluangnya bersaing dengan Lion Air, AirAsia, dan lainnya?

AirAsia memesan 361 pesawat Airbus A321 dengan bahan bakar ramah lingkungan. Langkah ini diharapkan dapat menekan emisi hingga 10%

Bos AirAsia Tony Fernandes menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sebagai menteri terhebat.

Menhub Budi Karya Sumadi menanggapi pernyataan bos AirAsia Tony Fernandes yang menyebut harga avtur RI termahal se-Asia Tenggara.

AirAsia, maskapai berbiaya termurah, menuding harga Avtur RI termahal di Asia Tenggara. Pertamina Patra Niaga membeberkan faktanya

CEO Capital A Berhad Tony Fernandes mengatakan harga bahan bakar pesawat (Avtur) Indonesia merupakan yang termahal dibandingkan dengan negara-negara di Asean.

Harga tiket pesawat domestik yang mahal terus berpolemik. Apa solusinya?

Bos AirAsia Tony Fernandes akan berbicara dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengenai isu mahalnya harga tiket pesawat.

AirAsia Indonesia meresmikan penerbangan langsung dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/9/2024).

PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) meyakini kinerja semester II/2024 akan moncer berkat penambahan rute baru baik domestik maupun internasional

Di tengah lonjakan permintaan penerbangan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, maskapai Airasia sebut tak tambah jadwal perjalanan.

Biaya bahan bakar (Avtur) masih mendominasi beban usaha CMPP dan menekan pendapatan usaha semester I/2024