Harga minyak mentah global terpantau berbalik menguat pada Rabu, 11 September 2024.

Tren pelemahan harga minyak sepanjang tahun ini terjadi di tengah sejumlah faktor sentimen pasar yang memudar.

Harga minyak dunia terpantau menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2024), efek gangguan pasokan akibat badai tropis dan turunnya permintaan China.

OPEC+ disebut tengah menghadapi dilema dalam menyelaraskan tujuannya dengan kebutuhan pasar terhadap minyak mentah.

Harga minyak dunia terpantau menguat pada awal perdagangan Senin (9/9/2024). Apa pemantiknya?

Harga beras, bawang, cabai, telur ayam, minyak goreng, dan tepung terpantau mengalami penurunan harga di tingkat pedagang eceran pada Minggu pagi (8/9/2024).

Saham Medco (MEDC) dan AKR Corporindo (AKRA) dilepas sejumlah pemodal asing jumbo di tengah sentimen negatif harga minyak.

Kementerian ESDM menetapkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dipatok sebesar US$78,51 per barel pada Agustus 2024.

Sentimen pelemahan harga minyak mentah di pasar spot belakangan berisiko menekan kinerja saham emiten migas seperti MEDC hingga PGAS.

Analis merekomendasikan wait and see untuk saham MEDC dan PGAS di tengah pelemahan harga minyak mentah saat ini.

PGN (PGAS) memastikan kinerja keuangan dan operasional sampai akhir tahun relatif terkendali di tengah pelemahan harga minyak saat ini.

Pada Kamis (5/9/2024) harga minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) AS terpantau menguat.

Posisinya sebagai konsumen utama komoditas-komoditas utama dunia, menjadikan China tumpuan pergerakan harga. Saat ekonominya melemah, segalanya terdampak.

Harga Pertamax (RON 92) di Kalimantan Timur termasuk Ibu Kota Negara Nusantara mengalami penurunan menjadi Rp13.250 per liter.

Harga minyak ditutup turun lebih dari US$1 per barel imbas kekhawatiran investor akan ketidakpastian suku bunga AS dan lonjakan pasokan.