S&P 500 memperpanjang reli minggu lalu, mencatat kenaikan terbesar selama rentang empat hari sejak Juni karena saham-saham pada 11 kelompok industri utama naik.
S&P 500 tercatat dalam penurunan mingguan terpanjang sejak pertengahan Juni 2022, karena sinyal hawkish bank sentral semakin keras dalam beberapa hari terakhir.
Laporan data ekonomi terbaru menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam konstruksi rumah AS, sementara produksi di pabrik-pabrik AS naik.
Data ekonomi dalam beberapa hari terakhir telah meyakinkan investor bahwa tekanan inflasi mulai mereda setelah naik dengan kecepatan stabil sejak awal 2021.
S&P 500 turun untuk hari kedua berturut-turut karena kedatangan Ketua Parlemen AS Nancy Pelosi di Taiwan mendorong China untuk mengumumkan uji coba rudal.
Wall Street turun tajam pada perdagangan Senin menyusul berita Apple (AAPL) berencana untuk memperlambat perekrutan dan mengekang pengeluaran tahun depan untuk mempersiapkan…
Mantra populer di pasar saham yakni TINA (There Is No Alternative), menghadapi ancaman besar karena imbal hasil pada pasar obligasi terlihat lebih menarik.