Petani kakao di Jembrana, Bali, menjalin komitmen dengan PT Cau Coklat Internasional guna menjaga pasar berkelanjutan kakao fermentasi bersertifikat organik.
Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Pieter Jasman menilai depresiasi rupiah terhadap dolar AS cukup mengerek ekspor, meskipun tidak terlalu berdampak pada…
Penggerebekan dan penangkapan seorang warga di Kampung Serangan RT 001/ RW 002 Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Kamis (14/6/2018) malam, mengejutkan warga setempat. Apalagi,…
Perbedaan data produksi kakao yang signifikan antara milik pemerintah dengan pelaku usaha berimbas pada kerugian investasi. Alhasil, beberapa pelaku industri disinyalir berniat…
Progres pembangunan pusat riset dan pengembangan komoditas kakao yang dibangun PT Mars Symbioscience Indonesia di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, telah selesai hingga…
Pembangunan pusat Penelitian dan pengembangan komoditas kakao yang dibangun PT Mars Symbioscience Indonesia di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, diklaim telah memasuki…
JAKARTA—Pemerintah tetap meneruskan pembahasan mengenai usulan pungutan dana untuk ekspor maupun impor kakao meskipun mendapat penolakan dari pelaku industri.
Perlu kajian yang mendasar sebelum memutuskan program pungutan tersebut, supaya tidak hanya menguntungkan salah satu pihak seperti terjadi pada pengumpulan dana kelapa sawit.
Pemerintah memberikan usulan pemungutan dana untuk pembuatan Badan Pengelola Dana Perkebunan untuk komoditas kokoa dengan skema mirip seperti kelapa sawit.
Koperasi Kerta Semaya Samaniya yang menaungi sebanyak 600 orang petani kakao di Melaya Kabupaten Jembrana menargetkan dapat menyerap produksi petani hingga 150 ton pada tahun.
Perusahaan agribisnis Olam International Ltd. menyatakan bahwa peningkatan konsumsi diprediksi dapat membawa pasar kakao menuju kekurangan pasokan pada musim depan.
Harga kontrak kakao untuk pengiriman Juli 2018 melonjak 3,55% atau 96 poin menjadi US$2.800 per ton pada perdagangan ICE berjangka di New York, Rabu (18/4/2018), setelah…