Ada yang tancap gas borong saham emiten unggas Charoen Ppokphand awal Oktober 2024.

Pemodal kakap berbeda arah di saham dua produsen unggas teratas Indonesia, Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA).

Emiten unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) mencatatkan kinerja laba yang pesat semester I/2024.

Sebelumnya diproyeksi mendapat kelegaan dari penurunan harga jagung, prospek emiten unggas Charoen Pokphand (CPIN) kembali diberi lampu kuning analis.

Pemilik Red Bull, keluarga Chalerm Yoovidhya, resmi menjadi klan terkaya di Thailand mengalahkan pemilik Charoen Pokphand. Red Bull punya sejarah yang unik.

Penurunan harga jagung lebih lanjut diperkirakan menopang rapor kinerja Charoen Pokphand pada sisa tahun ini.

Aksi lepas saham Charoen Pokphand (CPIN) oleh pemodal jumbo berlanjut sepanjang Juni 2024.

Saham Charoen Pokphand (CPIN) dilepas dan diakumulasi sejumlah nama pemodal jumbo di tengah kembali meredupnya sektor unggas Indonesia.

Emiten perunggasan Charoen Pokphand (CPIN), Japfa Comfeed (JPFA), dan Malindo Feedmill (MAIN) mengungkapkan strategi pada 2024.

Charoen Pokphand (CPIN) membeberkan rencana bisnis pada 2024 dan menyiapkan capex Rp1,5 triliun.

RUPST PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) sepakat membagikan dividen final Rp2,13 triliun.

Dipimpin BlackRock, segerombol investor kakap melego kepemilikannya di Charoen Pokphand (CPIN) justru di saat kinerja tengah meningkaat

Jelang Lebaran yang menjadi momentum pertumbuhan Charoen Pokphand (CPIN), sejumlah investor institusi belanja saham emiten unggas itu.

Segerbong pemodal kakap kompak mengakumulasi saham Charoen Pokphand pada tiga bulan pertama tahun ini.

Harga komoditas pangan yang melandai tahun ini bakal menjadi penopang kinerja Charoen Pokphand (CPIN) yang sempat melempem.

Ada titik terang untuk saham unggas Charoen Pokphand (CPIN) dan Japfa Comfeed (JPFA) pada awal 2024 didorong sejumlah sentimen.