Saat ini pemerintah ketergantungan untuk melakukan impor sebagai cara singkat untuk pemenuhan kebutuhan domestik yang nilainya sudah menyentuh Rp1.200 triliun.
Tambahan pasokan 3,6 juta ton susu segar diperlukan untuk kebutuhan program makan bergizi gratis. Namun, saat ini saja, mayoritas susu di RI berasal dari impor.
Menperin Agus Gumiwang menilai pembatasan impor tidak selalu salah, misalnya jika diberlakukan bagi barang jadi dapat melindungi industri dalam negeri.
Asosiasi tekstil Indonesia buka-bukaan penyebab sektor manufaktur Indonesia masih lesu, terutama karena maraknya barang impor yang menghantam industri lokal.
Kemenperin mengungkapkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih kebanjiran produk impor, yang berdampak pada penurunan permintaan.
Kemendag menjelaskan bahwa pemerintah hanya berencana melakukan ekspor untuk sendiman, bukan pasir laut. Aktivitas tersebut juga telah sesuai dengan regulasi