Pemerintah kantongi Rp8 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (13/8/2024).

Pemerintah melalui DJPPR Kemenkeu membidik Rp10 Triliun dari lelang SBSN Rabu (19/6/2024) untuk membiayai APBN.

Pemerintah kantongi Rp7,02 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Senin (6/5/2024).

Pemerintah akan melakukan penjualan instrumen Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel ST012 mulai Jumat (26/4/2024).

DJPPR Kemenkeu catatkan penawaran Rp7,38 triliun dari lelang SBSN hari ini, Selasa (5/3/2024).

DJPPR Kemenkeu membidik target indikatif Rp12 triliun dari lelang SBSN Selasa (5/3/2024).

Lelang SBSN dengan 7 seri sukuk tersebut akan dibuka pada Selasa (20/2/2024) pukul 09.00 WIB.

Pemerintah mengantongi dana senilai Rp11,15 triliun dari hasil lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Senin, (5/2/2024).

Bank Mandiri berhasil mendapatkan pengakuan atas prestasi di pasar surat berharga konvensional dan syariah.

Kementerian Keuangan yang dipimpin oleh Sri Mulyani Indrawati menargetkan Rp9 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terakhir 2023.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah mengungkapkan bahwa investasi pada SBSN porsinya bahkan mencapai 75%.

Kuota sukuk seri ST011T4 telah terpenuhi tiga hari sebelum masa penawaran berakhir, menunjukkan minat investor terhadap ST tenor 4 tahun sangat tinggi.

Kemenkeu resmi menambah kuota pemesanan Sukuk Tabungan seri ST011 menjadi Rp10 triliun. per hari ini (15/11/2023), ST011 telah terjual Rp7,62 Triliun.

Sukuk Tabungan seri ST011 dan telah terjual sekitar Rp2,42 triliun selama empat hari penawaran. Analis menilai prospek ST011 masih cukup menarik.

ST011 merupakan SBN Ritel yang diterbitkan dengan imbal hasil tertinggi sepanjang tahun 2023 sehingga dapat menarik investor ritel.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 100/2023 tentang Penggunaan Proyek Sebagai Dasar Penerbitan SBSN.