Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkap loyonya kinerja pasar modal berimbas pada penurunan signifikan hasil investasi perusahaan asuransi jiwa.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatgat pada kuartal I/2024, premi unit linked turun 16% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp19,22 triliun.
Perusahaan asuransi kesehatan mulai khawatir dengan lonjakan klaim pengobatan di rumah sakit (RS) disinyalir layanan berlebihan yang diberikan tenaga kesehatan
Berkembangnya platform investasi digital dinilai menjadi tantangan tersendiri bagi asuransi jiwa, yang selama ini sangat mengandalkan produk unit-linked.