Kepala juru bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengatakan jet tempur F-22 menembak objek yang seukuran mobil kecil tersebut dengan rudal Sidewinder.
Saat ledakan, ada 5.200 tentara Amerika yang menjaga bandara, sehingga mereka ikut jadi korban ledakan. Lima orang terluka dan satu dalam kondisi serius.