Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) meminta maaf usai mengundang Prof. Peter Berkowitz yang merupakan akademisi pro Israel, untuk orasi ilmiah dalam kegiatan pengenalan sistem akademik universitas (PSAU) Pascasarjana, Sabtu (23/8/2025).
Publik pun melayangkan berbagai komentar di media sosial, mengingat latar belakang akademisi tersebut bertentangan dukungan masyarakat Indonesia terhadap Palestina.
Dalam siaran pers yang diunggah UI melalui akun Instagram resminya, UI meminta maaf atas kejadian tersebut dan mengaku kurang hati-hati dalam melakukan background checking Berkowitz.
"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz [The Hoover Institutions - University of Standford], dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," jelas UI dalam keterangan tertulis, Minggu (24/8/2025).
UI menegaskan bahwa orasi yang disampaikan Berkowitz ditujukan untuk kepentingan akademik dan memberikan perspektif dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika.
Profil Peter Berkowitz
Dilansir dari laman Hoover Institution, Peter Berkowitz adalah Tad dan Dianne Taube Senior Fellow di Hoover Institution, Universitas Stanford .
Baca Juga
Pada 2019-2021, dia menjabat sebagai Direktur Staf Perencanaan Kebijakan Departemen Luar Negeri, sekretaris eksekutif Komisi Hak-Hak yang Tidak Dapat Dicabut di departemen tersebut, dan penasihat senior bagi Menteri Luar Negeri.
Penerima penghargaan Bradley tahun 2017 itu juga dikenal sebagai kolumnis untuk RealClearPolitics. Selain itu, Berkowitz juga menjabat sebagai direktur studi untuk The Public Interest Fellowship.
Beberapa buku yang ditulisnya antara lain, Constitutional Conservatism: Liberty, Self-Government, and Political Moderation (Hoover Institution Press, 2013); Israel and the Struggle over the International Laws of War (Hoover Institution Press, 2012); Virtue and the Making of Modern Liberalism (Princeton University Press, 1999); dan Nietzsche: The Ethics of an Immoralist (Harvard University Press, 1995).
Selain mengajar secara teratur di Amerika Serikat dan Israel, Berkowitz telah memimpin seminar tentang prinsip-prinsip kebebasan dan tradisi konstitusional Amerika untuk mahasiswa dari Burma di Pusat Kepresidenan George W. Bush dan untuk mahasiswa Korea di Underwood International College di Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan.
Ia mengajar hukum tata negara dan yurisprudensi di Sekolah Hukum Universitas George Mason dari tahun 1999 hingga 2006, dan filsafat politik di departemen pemerintahan di Universitas Harvard dari tahun 1990 hingga 1999.
Ia meraih gelar JD dan PhD dalam ilmu politik dari Universitas Yale; gelar MA dalam filsafat dari Universitas Ibrani Yerusalem dan gelar BA dalam sastra Inggris dari Swarthmore College.