10 WNI Peserta Aksi Global March to Gaza Tertahan dan Diawasi Ketat Aparat Mesir

Sebanyak 10 WNI yang bertolak ke Kairo untuk bergabung dalam aksi Global March to Gaza tertahan setelah diawasi dan dicegat polisi setempat.
Seorang pria melambaikan bendera Palestina saat warga Palestina bereaksi terhadap berita kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel, di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah, 15 Januari 2025./Reuters-Ramadhan Abed
Seorang pria melambaikan bendera Palestina saat warga Palestina bereaksi terhadap berita kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel, di Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah, 15 Januari 2025./Reuters-Ramadhan Abed

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertolak ke Kairo untuk bergabung dalam aksi Global March to Gaza tertahan setelah diawasi dan dicegat polisi setempat.

Mengutip unggahan Instagram @kitabisacom pada Senin (16/6/2025), disebutkan sejak hari pertama yaitu Jumat (13/6/2025), mereka langsung diinterogasi aparat setempat perihal urusan di Kairo. 

Kemudian, lanjutnya, polisi tetap mengawasi semua gerak-gerik sejumlah WNI tersebut meski sudah pindah hotel. Diceritakan pula mereka tidak bisa mengunggah apapun karena ada risiko ditahan.

“Kami tertahan di Kairo dan terus ditempel polisi pengawal. Kalau kita yang post kabar ini, kami akan ditahan, tapi kami sudah siap apapun risikonya,” ujar salah seorang warga Indonesia di lokasi aksi Global March to Gaza, sebagaimana dikutip dari unggahan tersebut.

Sebagai informasi, sebanyak 10 WNI dilaporkan berangkat ke Kairo, Mesir, pada Kamis (12/6/2025) untuk bergabung dalam konvoi Global March to Gaza, sebuah aksi solidaritas internasional mendukung Palestina. Di antara peserta aksi tersebut, terdapat sejumlah figur publik seperti Zaskia Mecca dan Ratna Galih. 

Menurut unggahan akun resmi @kitabisacom, setibanya di Kairo, para peserta langsung bergabung dengan konvoi Global March, yang disebut sebagai representasi suara rakyat Indonesia dalam menyerukan dukungan terhadap Palestina.

Global March to Gaza merupakan aksi jalan kaki internasional sejauh sekitar 50 kilometer dari Kairo menuju Gerbang Rafah, yang menjadi pintu masuk ke wilayah Gaza. 

Aksi ini dikabarkan diikuti oleh ribuan peserta dari lebih dari 50 negara dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 15 Juni 2025, saat seluruh peserta tiba di Gerbang Rafah. 

Melalui aksi ini, para peserta menyuarakan sejumlah tuntutan, antara lain: pembukaan akses kemanusiaan tanpa syarat ke Gaza, penghentian agresi militer Israel, penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza, serta pengakhiran penjajahan atas Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro