Bisnis.com, JAKARTA — Rusia mengalami kerugian yang cukup besar usai pesawat nir awak milik dinas rahasia Ukraina menyerang pangkalan udara di Siberia menggunakan drone pada Minggu (1/6/2025).
Dilansir Reuters, otoritas Ukraina menyampaikan pesawat nirawak itu disembunyikan di dalam gudang kayu sebelum menyerang pangkalan pesawat pembom milik Rusia.
Sluzhba Bezpeky Ukrayiny (SBU) atau badan keamanan milik Ukraina mengatakan operasi penyerangan ini digelar dengan operasi "Jaring Laba-laba".
SBU menjelaskan sebelum penyerangan dimulai, pihaknya menyembunyikan drone di gudang kayu yang diangkut dengan truk yang mengitari pangkalan milik Rusia.
Kemudian, panel atap gudang pengangkut senjata rahasia itu dikendalikan dari jarak jauh. Setelahnya, drone itu mulai terbang dan menyerang pangkalan pesawat penyerang Rusia.
Atas serangan tersebut, setidaknya terdapat 41 pesawat tempur Rusia telah terdampak. Adapun, SBU menyatakan bahwa kerusakan akibat serangan tersebut mencapai US$ 7 miliar.
Baca Juga
"34% pembawa rudal jelajah strategis di lapangan udara utama Federasi Rusia terkena serangan," ujar SBU dalam pesan video melalui telegram.
Di lain sisi, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan operasi tersebut sudah dipersiapkan sejak satu setengah tahun yang lalu. Dia juga mencatat bahwa penyerangan itu dilakukan dengan mengerahkan 117 drone milik intelijen Ukraina.
"Dan hasilnya dihasilkan oleh Ukraina secara independen," ungkap Zelensky.