Rusia Rugi Besar, Ini Kronologi Drone Ukraina Hancurkan Aset Militer US$7 Miliar

Pihak Ukraina mengklaim bahwa serangan drone miliknya berhasil menghancurkan pesawat pembom Rusia. Kerugian di sisi Rusia mencapai US$7 miliar.
Mobil tangki terbakar menyusul penembakan baru-baru ini di persimpangan kereta api selama konflik Rusia-Ukraina di Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 31 Oktober 2023. REUTERS/Stringer
Mobil tangki terbakar menyusul penembakan baru-baru ini di persimpangan kereta api selama konflik Rusia-Ukraina di Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 31 Oktober 2023. REUTERS/Stringer

Bisnis.com, JAKARTA — Rusia mengalami kerugian yang cukup besar usai pesawat nir awak milik dinas rahasia Ukraina menyerang pangkalan udara di Siberia menggunakan drone pada Minggu (1/6/2025).

Dilansir Reuters, otoritas Ukraina menyampaikan pesawat nirawak itu disembunyikan di dalam gudang kayu sebelum menyerang pangkalan pesawat pembom milik Rusia.

Sluzhba Bezpeky Ukrayiny (SBU) atau badan keamanan milik Ukraina mengatakan operasi penyerangan ini digelar dengan operasi "Jaring Laba-laba".

SBU menjelaskan sebelum penyerangan dimulai, pihaknya menyembunyikan drone di gudang kayu yang diangkut dengan truk yang mengitari pangkalan milik Rusia.

Kemudian, panel atap gudang pengangkut senjata rahasia itu dikendalikan dari jarak jauh. Setelahnya, drone itu mulai terbang dan menyerang pangkalan pesawat penyerang Rusia.

Atas serangan tersebut, setidaknya terdapat 41 pesawat tempur Rusia telah terdampak. Adapun, SBU menyatakan bahwa kerusakan akibat serangan tersebut mencapai US$ 7 miliar.

"34% pembawa rudal jelajah strategis di lapangan udara utama Federasi Rusia terkena serangan," ujar SBU dalam pesan video melalui telegram.

Di lain sisi, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan operasi tersebut sudah dipersiapkan sejak satu setengah tahun yang lalu. Dia juga mencatat bahwa penyerangan itu dilakukan dengan mengerahkan 117 drone milik intelijen Ukraina.

"Dan hasilnya dihasilkan oleh Ukraina secara independen," ungkap Zelensky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Plus logo

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro