JP Morgan menempatkan saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bareng PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dengan status overweight.
Wall Street melemah pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, tertekan sentimen penghindaran risiko ketika Federal Reserve AS (The Fed) mengadakan pertemuan.
Harga minyak mentah naik ke level tertinggi dalam 10 bulan karena tanda-tanda pengetatan yang didorong oleh pengurangan pasokan dari para pemimpin OPEC+.
Tren jual investor asing ke saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mulai berbalik arah ke tren beli. Tercatat dalam tiga bulan terakhir investor asing terus mengoleksi.
Transaksi saham mengalami penurunan, selama periode tanggal 4 sampai dengan 8 September 2023, setelah kebijakan auto reject bawah dan atas berlaku simetris.
Sempat mendarat di zona merah, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mampu rebound hingga ke Rp2.350 per saham. Investor asing pun terus melakukan akumulasi beli.
Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) naik hingga 120 poin atau 5,53 persen ke posisi Rp2.290 setelah JP Morgan dan Mandiri Sekuritas terus akumulasi pembelian.