Sumatra Barat telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah itu selama 14 hari terhitung tanggal 10 Maret 2024.
Warga yang ketika itu panik berhamburan keluar dari rumah dan mencari tempat ketinggian, menyaksikan betul terjadi kondisi banjir bandang yang begitu dahsyat.
Skema distribusi RAE dilakukan sebagai upaya dalam memastikan pasokan energi masyarakat dapat terpenuhi di daerah terdampak bencana banjir dan longsor.
BMKG menyampaikan telah terjadi bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatra Barat yang disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Kamis (7/3).
BPBD Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mencatat ada sebanyak 28.000 warga di 15 kecamatan terdampak bencana banjir dan longsor yang terjadi Kamis (7/3) malam.
Inflasi Provinsi Sumatra Barat 3,32% pada Februari 2024 sebuah alarm yang cukup kencang untuk direspons Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) jelang Ramadan.