Gapkindo Sumatra Utara menyatakan ada perbaikan kinerja ekspor karet pada Agustus 2024 yang terlihat dari peningkatan volume ekspor hingga 16,65%.

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) mengakui ada penurunan permintaan buyer akan karet alam berstandar EUDR.

Gapkindo Sumut mengungkapkan dua penyebab utama turun signifikannya volume ekspor karet Sumut.

Emiten Grup Triputra, PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) mulai melakukan ekspor perdana produk karet ke Eropa.

Kelompok tani karet bernapas sedikit lega lantaran harga jual bahan olah karet (Bokar) dalam lelang pada Sabtu (4/5/2024) naik menjadi Rp14.150 per kg.

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Sumatra Utara menyebut ekspor karet alam Sumut pada Maret 2024 turun signifikan hingga 13,65% (month-to-month/mtm).

Asosiasi mengungkapkan salah satu rencana investasi asal China bakal mengalir ke sektor industri ban dan karet.

Pelaku industri ban dan ekosistem karet olahan tengah menghadapi merosotnya volume pasokan seiring berkurangnya petani pemasok.

Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS) ekspor karet (HS 40) ke India tercatat senilai US$201,6 juta pada Oktober 2023.

Berikut ini merupakan 10 komodita utama ekspor Indonesia, ada udang hingga kopi.

Banyak petani karet beralih ke sawit, hal ini membuat pasokan bahan baku semakin berkurang.

Berdasarkan data Gapkindo, ekspor karet pada 2022 mencapai 2,07 juta ton atau turun 13,03 persen dibandingkan realisasi pada 2021 yang mencapai 2,38 juta ton.

Harga karet global yang mengalami penurunan akan berimbas berkurangnya pasokan.

permintaan karet Indonesia, termasuk asal Sumatra Utara, biasanya meningkat tiap pertengahan tahun. Pada umumnya, kalangan industri ban dunia akan menambah stok pada masa…

Peningkatan ini menjadi kabar gembira setelah kinerja ekspor karet Sumatra Utara konsisten merosot sejak April 2020 lalu.

Sebanyak 342,72 ton karet asal Sumatra Utara yang awalnya hendak diekspor kini masih tertahan dalam 17 unit kontainer di kapal MV Mathu Bhum.