Pemerintah China gencar melobi Eropa menjelang tenggat waktu keputusan tarif mobil listrik.

BMW mengungkapkan tantangan menghadapi gempuran mobil listrik China

BMW Indonesia merespons terkait krisis manufaktur otomotif yang melanda negara asalnya, Jerman.

PT Astra International Tbk. (ASII) membeberkan sederet strategi dalam menghadapi gempuran mobil listrik dari China.

Pemerintah terys berupaya menggenjot pangsa pasar kendaraan listrik (EV) yang belum optimal melalui pengembangan infrastruktur penunjang hingga regulasi

Pemerintah terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik atau EV guna mempercepat transisi energi.

Kemenko Marves menargetkan pangsa pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) tembus 5% hingga akhir tahun 2024.

Peta persaingan emiten rumah produksi bakal berubah hingga siap-siap bangun rumah mewah naik.

BYD Co. dan merek-merek EV China lainnya akan diuntungkan jika UE batal menerapkan tarif impor EV sebesar 50%.

Seiring dengan popularitas kendaraan listrik, DRMA dan AUTO melihat peluang untuk menjalin kerja sama dengan produsen mobil listrik termasuk BYD.

Hyundai mengumumkan rencana untuk menggandakan produksi hybrid, seiring dengan melambatnya permintaan terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).

Negara-negara di Afrika disarankan untuk menyiapkan insentif untuk membangun permintaan terhadap mobil listrik.

Setelah Makassar, BYD berencana untuk membuka showroom di Manado, Palu, dan Kendari.

Indonesia membidik potensi kerja sama sektor energi di bidang mineral kritis dengan negara-negara Afrika dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Kanada menaikan tarif impor 100% untuk kendaraan listrik asal China seperti BYD. Mengikuti jejak eropa dan Amerika Serikat