Bank Indonesia atau BI menyampaikan kondisi eksternal Indonesia saat ini cukup terjaga dengan perkiraan defisit transaksi berjalan yang rendah dan disertai dengan cadangan…
Pada kuartal I/2022, Bank Mandiri memperkirakan neraca transaksi berjalan akan mencatat surplus atau defisit kecil, -0,2 persen hingga 0,5 persen dari PDB.
Bank Mandiri memproyeksikan defisit neraca transaksi berjalan 2,15 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, membaiknya kondisi perekonomian pada awal tahun membuat…
Defisit transaksi berjalan dipicu oleh surplus neraca dagang yang diperkirakan menyusut karena kinerja impor yang mulai meningkat sejalan dengan percepatan pemulihan ekonomi.
Neraca barang pada neraca transaksi berjalan pada 2022 akan menyusut karena peningkatan impor akan menyusul ekspor, seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi domestik.
Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan…
Surplus ini didorong oleh neraca perdagangan Indonesia hingga akhir 2021 yang akan mencapai kisaran US$10 hiingga US$15 miliar, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan…
Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan CAD pada 2022 akan mencapai kisaran 1,2 persen hingga 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia tahun depan.
Surplus barang di neraca transaksi berjalan diperkirakan akan menyusut di tengah kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia dan percepatan vaksinasi Covid-19.