Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita membocorkan besaran subsidi mobil listrik Hyundai dan Wuling.

Insentif mobil listrik akan menyasar dua model, Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5. Belum ada produk asal prinsipal Jepang yang akan diuntungkan.

Penjualan Hyundai Ioniq 5 diklaim tidak terganggu adanya rencana kebijakan pemberian subsidi mobil listrik ataupun insentif yang dipatok berlaku pada 20 Maret.

Hyundai bakal meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik untuk mengantisipasi lonjakan pemerintah setelah adanya wacana pemberian subsidi.

Fasilitas pengisian ini bisa membantu Hyundai Ioniq 5 dengan kapasitas 58 kWh dari nol persen hingga kapasitas penuh hanya perlu waktu 18 menit.

Stargazer menjadi penyumbang terbesar dengan mengantong 747 SPK selama acara berlangsung, atau berkontribusi hampir 50 persen terhadap total pemesanan.

Avanza dan Veloz berhasil menguasai pangsa pasar LMPV dengan persentase 52,7 persen. 

HMID yang merupakan agen pemegang merek Hyundai di Indonesia meminta prinsipal pusat menjamin pasokan Ioniq 5.

Creta terbaru ini memiliki tampilan berbeda pada bagian emblem dengan Dark Monochrome Front H-emblem.

Harga impor BEV keluaran Wuling dan Hyundai jauh lebih murah dari harga OTR. Subsidi pembelian mobil listrik pun bakal menambah keuntungan para produsen.n

Sejumlah pekerjaan rumah perlu dikejar oleh pemerintah guna memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Harga impor BEV keluaran Wuling dan Hyundai jauh lebih murah dari harga OTR. Subsidi pembelian mobil listrik pun bakal menambah keuntungan para produsen.

Pada 2022 Hyundai Stargazer terjual secara nasional sebanyak 30.000 unit sedangkan pada 2021 terjual 3.000 Unit saja. 

Pengguna mobil listrik Hyundai yang kehabisan daya di jalan, bisa langsung charge di tempat.

Inden bagi pembelian Hyundai Ioniq 5 diklaim mencapai 7 hingga 10 bulan.

Regional Sales Manager Sumatra dan Kalimantan Hyundai Motors Indonesia Yules Hadisubroto menyebutkan yang paling laris adalah tipe tertinggi atau tipe Prime.