PT Angkasa Pura I memproyeksikan masih mengalami kerugian pada 2021 dan tahun depan dengan melihat kondisi neraca keuangan saat ini.

PT Angkasa Pura I cenderung mengambil skenario konservatif bagi industri penerbangan domestik pada tahun depan.

Angkasa Pura I mulai menawarkan program pensiun dini tahun depan kepada karyawannya.

Angkasa Pura I memutuskan tunda bayar gaji dan pangkas jumlah karyawan akibat dampak pandemi Covid-19.

Angkasa Pura I menjelaskan nilai utang yang simpang siur, yakni Rp35 triliun atau Rp28 triliun.

Besaran utang AP I terlontar dari pernyataan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo yang mencapai Rp35 triliun.

Direktur Utama AP I, Faik Fahmi menjelaskan utang perseroan senilai Rp28 triliun berasal dari kreditur dan investor perusahaan.

Porsi piutang maskapai penerbangan sebesar 41 persen dari keseluruhan piutang Angkasa Pura (AP) I.

Meski mencatatkan pertumbuhan rata-rata penumpang harian dibandingkan September lalu, peningkatan tersebut masih belum dapat menyamai kinerja harian sebelum penerapan PPKM…

Bandara YIA yang dibangin Rp12 triliun memiliki fasilitas yang megah dan diklaim sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia.

Bandara Ngurah Rai dan Sam Ratulangi memperketat protokol kesehatan untuk mengantisipasi Covid-19 varian Omicron.

Pengelola Bandara YIA bakal mengurangi pegawai usai sepi penumpang, terutama terhadap pegawai outsourcing yang telah berakhir masa kontraknya.

Alvin Lie menyarankan AP I untuk mempercepat pembayaran piutang untuk meringankan beban utang Rp35 triliun.

Bandara YIA perlu segera berbenah agar tidak senasib dengan Bandara Kertajati yang sepi penumpang.

Utang AP I tembus Rp35 triliun terkait dengan sejumlah pembangunan, salah satunya Bandara YIA.

AP I menyebut nilai pembangunan Bandara YIA mencapai Rp12 triliun.